DESA PANTAI MEKAR, (Admin) Kabupaten Bekasi kini sedang berkembang pesat dari berbagai sektor, baik di
sektor industri, jasa dan niaga, maupun pada sektor pertumbuhan kawasan
perumahan. Perkembangan yang pesat ini membuat Kabupaten Bekasi terus dilirik
investor, baik dalam negeri maupun asing, untuk membuka usaha di sini.
Dari sektor industri misalnya, sejak awal 1990-an Kabupaten Bekasi sudah
memiliki tujuh kawasan serta sejumlah zona industri. Kawasan industri di
Kabupaten Bekasi bahkan disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
Meski pasca kerusuhan 1998 beberapa industri di sejumlah kawasan tersebut
sempat vacum, namun kini mulai menggeliat kembali.
Pada sektor jasa dan niaga, pertumbuhannya dapat dilihat dari geliat
pembangunan ruko (rumah toko) dan rukan (rumah kantor) di berbagai lokasi yang
masih terus saja berlangsung. Sementara, pembangunan kawasan perumahan yang
sudah dimulai sejak 1990-an lalu, sampai saat ini juga masih terus berlangsung.
Berbagai kawasan perumahan, baik untuk kalangan menengah ke bawah maupun
menengah ke atas, masih terus berekpansi di Kabupaten Bekasi. Bahkan, pembangunan apartemen mewah juga
mulai dirintis para pengembang.
Semua geliat pembangunan yang terjadi di Kabupaten Bekasi itu, semestinya
memberi petunjuk, kalau masyarakat dan rakyat Kabupaten Bekasi makin sejahtera.
Namun ternyata, tidak demikian adanya. Masih sangat banyak warga Kabupaten
Bekasi, khususnya di pelosok-pelosok desa yang tinggal pada rumah yang tidak
layak huni. Pemerintah Kabupaten Bekasi, memang terus melakukan program ‘bedah
rumah’ yang sasarannya pada rumah tidak layak huni (Rutilahu). Namun dengan
anggaran yang terbatas, program itu belum bisa mencapai sasaran secara
keseluruhan.
Salah satu cara yang sangat mungkin bisa dilakukan, menurut Abdul Rahman,
SH, MM, satu pejabat di Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten
Bekasi, adalah dengan menggalakkan program CSR (Coorporate Sosial
Responsibility), yakni program berupa tanggung jawab sosial/coorporate perusahaan
terhadap masyarakat, baik masyarakat sekeliling maupun masyarakat Kabupaten
Bekasi.
Di Kabupaten Bekasi, sebut Rahman, ada 3.000-an industri. Kalau
masing-masing industri mengalirkan dana CSR-nya pada berbagai kegiatan
pembangunan di Kabupaten Bekasi, niscaya kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Bekasi akan terus meningkat. Karenanya, supaya bisa bersinergi antara
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dengan kalangan usaha, Pemkab Bekasi
melalui Bappeda tengah menggagas Forum CSR.
“Sederhananya, pemerintah daerah punya rencana pembangunan dan perusahaan
punya dana CSR, maka Forum CSR akan memfasilitasinya. Jadi kegiatan pembangunan
tidak melulu memakai uang APBD,” tegas Rahman. Namun begitu, Rahman berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di
Kabupaten Bekasi, bisa menjadi pioner CSR. Artinya, sebelum perusahaan lain
menggalakkan pembangunan melalui CSR, BUMD sudah lebih dulu melakukan dan
memberi contoh.
Menyambut hal tersebut, Direktur Utama BUMD PT Bina Bangun Wibawa mukti,
Prananto Sukodjatmoko, mengakui, apa yang diinginkan Pemkab Bekasi agar BUMD
menjadi pioner pembangunan melalui CSR , merupakan hal yang patut dan harus
didukung. PT BBWM, perusahaan daerah yang
bergerak pada sektor oil dan gas tersebut, menurut Prananto, sejak lama juga
sudah melaksanakan CSR. Salah satunya yang sudah dan terus dilakukan, menurut
Corporate Communication Manager PT BBWM, Hilaludin Yasri, adalah memberikan bea
siswa kepada siswa/siswi SD sampai SMA.
Mulai tahun ini, malah memprogramkan bantuan pendidikan sampai perguruan
tinggi. Jurusan yang diutamakan untuk pemberikan bantuan pendidikan perguruan
tinggi itu, menurut Hilal, adalah sektor pertambangan. (suzana)
Teks photo: kilang gas BUMD. Selagi gas bisa diproduksi, selama itu pula
CSR buat masyarakat harus bisa dipenuhi.
Sumber Berita: http://www.bekasikab.go.id/berita-bumd-harus-terdepan-dalam-program-csr.html#ixzz32WrQDDUH