Jumat, 23 Mei 2014

BUMD HARUS TERDEPAN DALAM PROGRAM CSR


DESA PANTAI MEKAR, (Admin) Kabupaten Bekasi kini sedang berkembang pesat dari berbagai sektor, baik di sektor industri, jasa dan niaga, maupun pada sektor pertumbuhan kawasan perumahan. Perkembangan yang pesat ini membuat Kabupaten Bekasi terus dilirik investor, baik dalam negeri maupun asing, untuk membuka usaha di sini.


 

Dari sektor industri misalnya, sejak awal 1990-an Kabupaten Bekasi sudah memiliki tujuh kawasan serta sejumlah zona industri. Kawasan industri di Kabupaten Bekasi bahkan disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Meski pasca kerusuhan 1998 beberapa industri di sejumlah kawasan tersebut sempat vacum, namun kini mulai menggeliat kembali.



Pada sektor jasa dan niaga, pertumbuhannya dapat dilihat dari geliat pembangunan ruko (rumah toko) dan rukan (rumah kantor) di berbagai lokasi yang masih terus saja berlangsung. Sementara, pembangunan kawasan perumahan yang sudah dimulai sejak 1990-an lalu, sampai saat ini juga masih terus berlangsung. Berbagai kawasan perumahan, baik untuk kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas, masih terus berekpansi di Kabupaten Bekasi.  Bahkan, pembangunan apartemen mewah juga mulai dirintis para pengembang.



Semua geliat pembangunan yang terjadi di Kabupaten Bekasi itu, semestinya memberi petunjuk, kalau masyarakat dan rakyat Kabupaten Bekasi makin sejahtera. Namun ternyata, tidak demikian adanya. Masih sangat banyak warga Kabupaten Bekasi, khususnya di pelosok-pelosok desa yang tinggal pada rumah yang tidak layak huni. Pemerintah Kabupaten Bekasi, memang terus melakukan program ‘bedah rumah’ yang sasarannya pada rumah tidak layak huni (Rutilahu). Namun dengan anggaran yang terbatas, program itu belum bisa mencapai sasaran secara keseluruhan.



Salah satu cara yang sangat mungkin bisa dilakukan, menurut Abdul Rahman, SH, MM, satu pejabat di Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bekasi, adalah dengan menggalakkan program CSR (Coorporate Sosial Responsibility), yakni program berupa tanggung jawab sosial/coorporate perusahaan terhadap masyarakat, baik masyarakat sekeliling maupun masyarakat Kabupaten Bekasi.



Di Kabupaten Bekasi, sebut Rahman, ada 3.000-an industri. Kalau masing-masing industri mengalirkan dana CSR-nya pada berbagai kegiatan pembangunan di Kabupaten Bekasi, niscaya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi akan terus meningkat. Karenanya, supaya bisa bersinergi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dengan kalangan usaha, Pemkab Bekasi melalui Bappeda tengah menggagas Forum CSR.



“Sederhananya, pemerintah daerah punya rencana pembangunan dan perusahaan punya dana CSR, maka Forum CSR akan memfasilitasinya. Jadi kegiatan pembangunan tidak melulu memakai uang APBD,” tegas Rahman. Namun begitu, Rahman berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Kabupaten Bekasi, bisa menjadi pioner CSR. Artinya, sebelum perusahaan lain menggalakkan pembangunan melalui CSR, BUMD sudah lebih dulu melakukan dan memberi contoh.



Menyambut hal tersebut, Direktur Utama BUMD PT Bina Bangun Wibawa mukti, Prananto Sukodjatmoko, mengakui, apa yang diinginkan Pemkab Bekasi agar BUMD menjadi pioner pembangunan melalui CSR , merupakan hal yang patut dan harus didukung. PT BBWM,  perusahaan daerah yang bergerak pada sektor oil dan gas tersebut, menurut Prananto, sejak lama juga sudah melaksanakan CSR. Salah satunya yang sudah dan terus dilakukan, menurut Corporate Communication Manager PT BBWM, Hilaludin Yasri, adalah memberikan bea siswa kepada siswa/siswi SD sampai SMA.



Mulai tahun ini, malah memprogramkan bantuan pendidikan sampai perguruan tinggi. Jurusan yang diutamakan untuk pemberikan bantuan pendidikan perguruan tinggi itu, menurut Hilal, adalah sektor pertambangan. (suzana)



Teks photo: kilang gas BUMD. Selagi gas bisa diproduksi, selama itu pula CSR buat masyarakat harus bisa dipenuhi.

Sumber Berita: http://www.bekasikab.go.id/berita-bumd-harus-terdepan-dalam-program-csr.html#ixzz32WrQDDUH